LEGENDA SYEKH MAULANA MASNYURUDIN DALAM SEJARAH ISLAMISASI DI BANTEN MENJADI WARISAN BUDAYA LOKAL

Authors

  • Neng Dhea Pebrianti STKIP Syekh Manshur
  • Yeni Sulaeman STKIP Syekh Manshur

Keywords:

Islamisasi sejarah Banten Syekh Maulana Mansyurudin

Abstract

Dilakukannya penelitian ini memiliki maksud untuk mengetahui bagaimana situasi masyarakat Banten sebelum adanya Islam, Islamisasi Banten sekaligus terdapat tokoh bernama Syekh Maulana Masyurudin yang sekarang menjadi cerita rakyat. Oleh karena itu, demikian sekarang menjadi legenda bagi masyarakat lokal. Dengan banyak ceritanya dan kemudian cerita tersebut juga memiliki berbagai versi. yang menjadi pokus peneliti ini bagaimana Islam mampu beradaptasi dan masuk kepada berbagai tradisi lokal yang ada di Banten dalam potret sejarah dan cerita Syekh Maulana Mansyurudin dalam misinya melakukan penyebaran agama Islam yang mendapat berbagai respon dari masyarakat sehingga cerita-cerita tersebut sekarang menjadi legenda. Untuk mendapatkan penyelesaian masalah dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif dimana data primer dan skundernya diambil dari literatur (Buku, jurnal dan sejenisnya), dengan langkah heuristik (pengumpulan suber), kritik sumber (menyeleksi), iterpretasi (penghubungan) dan histiografi (pengungkapan). Dengan tekhnik studi pustaka maka hasil yang didapatkan adalah sebelum adanya Islam, masyarakat Banten sangat kental dengan praktik-praktik klenik, kepercayaan lokal warisan dari Hindu yang ditunjukan oleh penemuan-penemuan artefak dari berbagai daerah di Banten, kemudian Islamisasi dilakukan dari tradisi, kebudayaan sampai cara berpikir masyarakat lokal di Banten, sejarah Islamisasi ini tidak lepas dari beberapa tokoh yang berjuang salah satunya adalah Syekh Maulana Mansyurudin yang sampai saat ini meninggalkan banyak cerita di masyarakat, Sehingga menjadikan dirinya sebagai legenda dan warisan budaya lokal. Banten dari sebelum Islam sampai legenda Syekh Maulana Mansyurudin, masih dapat ditemukan warisan budaya dan tradisi terdahulu, artinya Islam tidak mendekontruksi budaya-budaya tersebut, tetapi lebih kepada memasukan unsur-unsur keIslaman pada seluruh aspek kebudayaan masyarakat, termasuk dalam segi bangunan serta tempat-tempat penting pemerintahan yang ada di Banten.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bruinessen, Martin van ( 1995) Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat: Tradisi-Tradisi Islam di Indonesia, Bandung: Mizan.

Danandjaja, J. (1984). Foklor Indonesi: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-Lain. Jakarta: PT Temprint.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta. https://id.wikipedia.org/wiki/Maulana_Mansyuruddin

Djajadiningrat, Husaen. (1983) Tinajauan Historis Sejarah Banten. Djakarta: Djambatan.

Huriyudin, H. (2014). Ekspresi Seni Budaya Islam Ditengah Kemajuan Masyarakat Banten. Jurnal lektur keagamaan. Vol. 12 (1), 8-12

Fitorhoni, D. (2021). Tradisi Buka Pintu Dalam Perkawinan Masyarakat Banten: Studi Terhadap Tradisi Ya Lail di Kampung Pakuncen Ciwedus. Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam.

Karomani. (2009). Ulama, Jawara dan Umaro: Studi Tentang Elite Lokal di Banten.

Fauzy, Achmad. 2019. Modifikasi Wisata Religi Batu Qur'an. Skripsi, Studi Agama-agama, Ushuluddin dan Filsafat, Jakarta: Universitas Islam Nengri Syatif Hidayatillah.

Downloads

Published

2025-03-31